Selasa, 03 Juli 2012

Rumus Doppler


Perubahan frekuensi bunyi yang dirasakan oleh pengamat manakala ia bergerak relatif terhadap sumber bunyi dirumuskan sebagai berikut : 



di mana

v adalah kecepatan bunyi.

vs adalah kecepatan sumber bunyi.

vp adalah kecepatan pengamat.

fs adalah frekuensi sumber bunyi.

fp adalah frekuensi yang dialami oleh pengamat.

Dalam rumus di atas ada beberapa ketentuan terhadap nilai-nilai dari vs dan vp. Ketentuan di bawah ini dapat dijadikan acuan :
  • Arah acuan adalah arah di mana sumber bunyi mendekati pengamat.
  • vsdan vp bernilai positif bila searah dengan arah acuan, dan bernilai negatif bila berlawanan dengan arah acuan.
  • Sesuai arah acuan, vs bernilai positif bila sumber mendekati pengamat, negatif bila menjauhi pengamat.
  • Sesuai arah acuan, vp bernilai positif bila pengamat menjauhi sumber bunyi, negatif bila pengamat mendekati sumber bunyi. 

Bila sumber dalam keadaan diam maka vs=0, demikian pula bila pengamat dalam keadaan diam maka vp=0. Kita lihat gambar-gambar di bawah ini untuk menentukan apakah nilai vs dan vp bernilai positif atau negatif. 




Pada gambar di atas arah acuan adalah ke kanan karena arah kanan adalah arah di mana sumber bunyi mendekati pengamat. Dengan demikian vs bernilai positif bila sumber bergerak ke kanan (searah dengan arah acuan atau mendekati pengamat ) dan negatif bila bergerak ke kiri (berlawanan dengan arah acuan atau menjauhi pengamat). vp bernilai positif bila pengamat bergerak ke kanan (searah dengan arah acuan atau menjauhi sumber bunyi) dan negatif bila bergerak ke kiri (berlawanan dengan arah acuan atau mendekati sumber bunyi). 



Pada gambar di atas arah acuan adalah ke kiri karena arah kiri adalah arah di mana sumber bunyi mendekati pengamat. Dengan demikian vs bernilai positif bila sumber bergerak ke kiri (serah dengan arah acuan atau mendekati pengamat) dan negatif bila bergerak ke kanan (berlawanan dengan arah acuan atau menjauhi pengamat). vp bernilai positif bila pengamat bergerak ke kiri (searah dengan arah acuan atau menjauhi sumber bunyi) dan negatif bila bergerak ke kanan (berlawanan dengan arah acuan atau mendekati sumber bunyi).

Contoh 1 :

Sebuah mobil dalam keadaan diam memancarkan bunyi dengan frekuensi 300 Hz. Apakah pengamat yang berjalan ke arah mobil mendengarkan suara dengan frekuensi yang lebih tinggi ?

Jawab 1 :

Pengamat tetap akan mendengarkan frekuensi bunyi yang lebih tinggi karena sesuai dengan Rumus Doppler di atas sumber dalam keadaan diam atau vs = 0, sehingga penyebut dari rumus tersebut tetap. Sementara karena pengamat mendekati sumber bunyi maka nilai vp negatif, sehingga pembilang menjadi lebih besar. Dengan demikian pengamat merasakan frekuensi bunyi yang lebih besar dari frekuensi bunyi itu sendiri.


Contoh 2 :

Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 12 m/s sambil membunyikan sirine dengan frekuensi 480 Hz. Seorang pengendara sepeda motor begerak dengan kecepatan 10 m/s dari arah yang berlawanan. Berapa frekuensi yang di dengar oleh pengendara sepeda motor bila kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s ?

Jawab 2 :

Arah acuan ditetapkan dari arah ambulan ke arah pengendara sepeda motor. vs dengan demikian 12 m/s karena ambulan mendekati pengendara motor. vp bernilai negatif karena berlawanan dengan arah acuan. Dengan demikian :


Momentum Linear (Hukum Kekekalan Momentum)


Hukum kekekalan momentum untuk peristiwa tumbukan, yaitu:Jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap, asalkan tidak ada gaya-gaya luar yang bekerja pada benda itu.



 

v1, v2 = kecepatan sebelum tumbukan
v1`, v2` = kecepatan setelah tumbukan

Hukum kekekalan momentum juga bukan hanya berlaku untuk peristiwa tumbukan, tetapi juga berlaku secara umum untuk interaksi antara dua buah benda. Misalnya peristiwa gerakan roket, peluru yang ditembakkan dari senapan, orang menendang bola, orang naik perahu, dan lain-lain.

Momentum adalah besaran vektor, yang berarti dia memiliki besar dan arah. Untuk momentum satu dimensi arah dapat kita tuliskan dalam bentuk tanda positif dan negatif. Misalnya arah ke kanan positif dan ke kiri negatif. Karena momentum besaran vektor, maka resultan momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor, misalnya:

 

px = p1x + p2 ; py = p1y

 

secara umum resultan momentum dapat ditulis:

 

p1 = momentum benda 1
p2 = momentum benda 2
 
  
Px = jumlah komponen momentum pada sumbu x
Py = jumlah komponen momentum pada sumbu y


Contoh Soal:
Seorang atlit penembak memegang sebuah senapan yang massanya 4 kg dengan bebas sehingga senapannya bebas bergerak ke belakang ketika sebutir peluru yang massanya 5 g keluar dari moncong senapan dengan kecepatan horizontal 300 m/s. Berapa kecepatan hentakan senapan ketika peluru ditembakkan?

Penyelesaian:
m1 = 4 kg
m2 = 5 g = 0,005 kg
v1 = 0 m/s
v2 = 300 m/s
m1.v1 + m2.v2 = m1.v1` + m2.v2`
0 + 0 = 4.v1` + 0,005 . 300
0 = 6.v1` + 1,5
v1` = -1,5 / 6 = -0,25 m/s

Momentum Linear (Momentum)


Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu benda yang sedang bergerak. Makin sukar memberhentikannya, makin besar momentumnya.

 

m = massa benda (Kg)
v = kecepatan (m/s)



Contoh Soal:
Sebuah mobil massanya 1 ton bergerak dengan kecepatan 90 km/jam. Berapakah besarnya momentum mobil tersebut?

Penyelesaian:
m = 1 ton = 1000 kg
v = 90 km/jam = 25 m/s
p = m.v
p = 1000.25
p = 25000 Ns

Momentum Linear (Impuls)


Seseorang menendang bola yang bermassa m dengan gaya F selama selang waktu âˆ†t dapat menyebabkan perubahan kecepatan pada bola tersebut yang besarnya v1 menjadi v2 dari hukum II Newton :
F = m.a, dimana a = (v2 - v1) / âˆ†t
F = m. (v2 - v1) / âˆ†t
F. ∆t = m. (v2 - v1)
 
F = besar gaya yang bekerja (N)
∆t = selang waktu gaya (s)
v1 = kecepatan awal (ms-1)
v2 = kecepatan akhir (ms-1)
Impuls adalah hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya terhadap benda. Dalam mempelajari impuls juga memperhatikan arah gaya yang bekerja, karena impuls besaran vektor, bila gaya yang bekerja searah gerakan benda v2 = +, dan bila bekerja dengan arah berlawanan diberi tanda negatif (v2 = - ).
Contoh Soal:
Sebuah bola kaki bermassa 500 gram diletakkan di titik pinalti. Salah seorang pemain menendang bola tersebut ke arah gawang sehingga setelah ditendang, kecepatan bola menjadi 25 m/s. Besarnya impuls yang diberikan oleh kaki kepada bola adalah ...
a. 50 Ns
b. 25 Ns
c. 20 Ns
d. 12,5 Ns
e. 6,25 Ns
Jawaban: d
Penyelesaian:
I = m.v2 - m.v1
I = 0,5 . 25 - 0
I = 12,5 Ns

Sinopsis Brondong lover



Pagi itu Nasha sungguh malas, karena dia harus menjadi kakak OSPEK bersama Kevin mantan kekasihnya dulu, yang sifatnya posesif, pengekang dan cemburuan itu. Pagi itu dia membimbing kelas 10A, dia senang sekali karena dia mendapat kelas yang anak-anaknya mudah di atur, tapi Nasha sebel banget sama juniornya yang nyolot, namanya Reynaldo Dave Candra dengan nama panggilan Dave.
          Sejak hari pertama MOS, Dave kerjaannya terus membantah apa pun kata Nasha dan ogah untuk bekerjasama dalam kegiatan kelasnya, tapi sewaktu Nasha dan Kevin berantem, si nyolot Dave ternyata membelanya! Begitu pula ketika Nasha terjatuh dan terkilir di hutan sewaktu kemping penutupan MOS. Dave ngebala-belain menggendong Nasha sampai tenda, dan Dave juga menyanyikan sebuah lagu untuk Nasha yang berjudul Sayang milik ADA BAND.
          Beberapa hari kemudian, kak Elang gebetannya kakaknya Nasha yang bernama Nadya, menyatakan cinta pada Nasha. Nasha sangat kaget, bukannya suka sama kak Nadya malah jadi suka sama Nasha. Mulai disinilah, Nasha sangat membenci kak Elang. Beberapa bulan setelah MOS kemping selesai, Akhirnya Dave menembak Nasha, tidak perlu waktu lama-lama, karena gosip ini akhirnya menguak di SMA Pancasila. Nasha pun bahagia tapi kakaknya Nadya sedang sedih karena dia sudah tahu bahwa Elang suka sama adiknya itu, akibatnya hubungan mereka menjadi tidak baik, tapi Akirnya Nadya bisa memafkan Nasya.
         

Suatu hari, Dave tiba-tiba menghilang tak tau kemana, Nasha pusing mencari informasi dan beberapa hari kemudian, Dave kembali dengan tiba-tiba dengan menjelaskan alasannya kepada Nasha dengan alasan menghadiri sidang putusan cerai orang tuanya! Mereka berdua saling meminta maaf dan saling memafkan serta berpelukan saling menyayangi!
          Beberapa bulan kemudian…, Siswa dan siswi SMA Pancasila sangat gembira setelah melihat hasil kelulusan. Nasha dan teman-temannya sangat bahagia karena mereka lulus dengan nilai yang memuaskan, tapi Kevin sang mantan Nasha itu akan tetap tinggal di sekolah SMA Pancasila dan akan mengulangi lagi karena Kevin tidak terdaftar lulus dalam ujian. Nasha turut berduka cita kepada Kevin, dan akhirnya mereka berdua saling bermaafan satu sama lain.
          Nasha pun tidak lupa dengan Dave pacarnya itu untuk berpesan sesuatu, selagi Nasha tidak ada di SMA Pancasila. Nasha jadi enggak bisa ketemu Dave tiap hari, dan Nasha harus menunggu dua tahun lagi. Tapi Dave berniat untuk masuk kelas akseleresi untuk cepat-cepat lulus dan bisa bersama Nasha. Mereka berdua saling berpelukan dengan penuh rasa sayang dan mencintai satu sama lain.
         


            

Sabtu, 10 Desember 2011

Kerinduan

 

                Saat hari mulai berlalu

                Melayangku ke masa lalu

                Rindu…

                Aku rindu padamu

                Rindu akan senyummu

    Rindu akan kasihmu

    Rindu akan tawamu yang lucu

 

                                                                                Rindu…

                                                                                Aku rindu padamu

                                                                                Kini kita terpisah jarak dan waktu

                                                                                Ku hanya mampu merindumu

                                                                                Tanpa bisa menatapmu

                                                                                Tanpa bisa menyentuhmu

 

Kapankah ini akan berlalu

Ku hanya bisa menunggu waktu

Tuk berlari ke arahmu

Memelukmu, melepas kerinduanku

Jumat, 09 Desember 2011

Eksposisi Proses

Tenun ATBM Troso

Desa Troso terkenal sebagai penghasil tenun ikat, atau dikenal sebagai tenun ATBM. Proses pembuatan kain tenun ada 2 bagian, bagian pertama yaitu bagian lungsen, bagain kedua adalah bagian pakan. Sedangkan jenis kain yang ditenun ada 2 macam, yaitu polosan dan bermotif.

Proses pembuatan lungsen dimulai dari pewarnaan jika benangnya belum berwarna(masih putih), kemudian dijemur, setelah kering lalu disepul. Kemudian benangnya disekir dengan menggunakan sekiran, lalu dipindah ke sebuah alat yang namanya bom. Setelah itu bom dicucuk ke mesin tenun ATBM. Sekarang Lungsen sudah siap, tinggal kita menyiapkan benang untuk pakannya. Sedangkan proses pembuatan pakan yang bermotif dimulai dari benang putih yang disepul kemudian diketeng ke sebuah plangkan(alat terbuat dari kayu dan besi yang bentuknya persegi panjang). Setelah itu, benang yang sudah diketeng diberi motif, kemudian ditali menggunakan rafia. Setelah selesai, benang dilepaskan dari plangkan, diberi pewarnaan sesuai keinginan, jika telah diberi warna kemudian dijemur beberapa kali, dan tali rafianya dilepas(dibatil), lalu benangnya dibongkar dengan alat bongkaran, setelah dibongkar benang siap dibuat pakan dan siap ditenun dengan alat skoci bersama lungsen yang ada di mesin ATBM.